Posts

Showing posts from December, 2018

DI PENGHUJUNG TAHUN

Image
Tahun-tahun berlalu adalah pekik revolusi yang gagap mengenyam musim tanpa jerit. Matahari terik tanah kering, kedamaian habis terserap. Dalam potret pencitraan para pelukis menghabiskan kanvasnya menggambar bilik suara dengan rintihan lapar tanpa jeda. Ingatanku teraniaya, akan zaman raja-raja. Anak-anak lahir dengan tinju dan peluru. Berbicara dengan dendam dan api. Sementara para sarjana bicara perubahan yang satir. Dari langit turun janji, dari bumi lahir kesaksian. Terjadi pernikahan golongan, saling jabat tangan menghasilkan turunan, kemiskinan namanya dan anaknya adalah pelacuran serta kejahatan. Di dadaku seribu kepedihan menjelma lagu. Sementara di dadamu gelisah itu diam dan bunuh diri. Di atas air peraturan membayang, hukum menjadi batu yang di lempar pada kebudayaan priyayi tempo dulu. Aku bertanya, “Apa artinya kata-kata di hadapan  kendaraan lapis baja ?” Kita lahir di zaman kepercayaan yang disemayamkan Di sembah seperti Arca Di yakini seperti im...

BERFIKIR JERNIH MELIHAT 212

Image
Sekali saja kita mesti kreatif berfikir tentang Reuni 212 yang menuai banyak kontroversi ini, mungkin ga yah kita tidak selalu membicarakan gerakan 'moral' ini dengan aroma khas politik ? Ya sesekali Cebong dan Kampret adem ! Reuni yang baru dilaksanakan tanggal 2 Desember 2018 kemarin memang dituding sebagai aksi konsolidasi pendukung Prabowo-Sandi. Meski demikian tapi banyak juga yang menyangkal, bagi para peserta hanya yang punya pikiran macam Cebong lah yang punya analisa kaya gitu, walaupun #2019GantiPresiden menggema dimana-dimana, ya itu soal demokrasi 'katannya'. Tapi bagi saya, gerakan itu adalah gerakan kasih sayang, buktinya gerakan politik kaya gitu sampai harus dibungkus agama. Coba kalo dibungkus kado warna pink kan cute kaya mau Valentine, eh lupa produk ka**r. Tapi My Bro kekutaan massa sebanyak ini, selain bisa untuk kendaraan politik, juga bisa loh bermanfaat untuk hal lain. Bernard Abdul Jabar yang kasep dan pintar itu bilang, reuni akan dihad...

JANGAN PERPANJANG STATUS DUDA MAS ANIES

Image
“kau tak akan mengerti kesunyian ku menghadapi kemerdekaan tanpa cinta-“ kayanya bait puisi berjudul Kangen karya Sang Maestro WS Rendra ini seperti mewakili perasaan Anies Baswedan yang tengah diterpa kesendirian. Mas Anies ditinggal Sandiaga Uno untuk melaju ke kursi Cawapres menemani Si Bos Prabowo Subianto. Sang mantan membaca surat perpisahan untuk Mas Anies di depan sidang Paripurna DPRD Prov DKI Jakarta pada tanggal 27 Agustus lalu. Kini mantan Mentri Pendidikan itu harus bernafas hanya dengan satu paru-paru saja memutarkan roda pemerintahan di Ibu Kota. Hiks T­­_T FOTO DIAMBIL DARI REPUBLIKA ONLINE  Ayo siapa yang mau mimpi nemenin Mas Anies ? syaratnya cuma satu loh, siapkan mental untuk diberi gelar kampret. Eh tapi jangan salah gelar itu tuh menjadi bahan rebutan partai koalisi pengusung loh. Tarik menarik soal komitmen bener-bener membuat waktu tak mampu menjawab kegelisahan Mas Anies, ciaaan L wajar sih ring satu menuju RI broooo ! Sudah hampir menginja...