DI PENGHUJUNG TAHUN
   Tahun-tahun berlalu adalah pekik revolusi yang gagap mengenyam musim tanpa jerit.  Matahari terik tanah kering, kedamaian habis terserap.  Dalam potret pencitraan para pelukis menghabiskan kanvasnya menggambar bilik suara dengan  rintihan lapar tanpa jeda.  Ingatanku teraniaya, akan zaman raja-raja.  Anak-anak lahir dengan tinju dan peluru.  Berbicara dengan dendam dan api.  Sementara para sarjana bicara perubahan yang satir.   Dari langit turun janji, dari bumi lahir kesaksian.  Terjadi pernikahan golongan, saling jabat tangan menghasilkan turunan, kemiskinan namanya dan anaknya adalah pelacuran serta kejahatan.  Di dadaku seribu kepedihan menjelma lagu.  Sementara di dadamu gelisah itu diam dan bunuh diri.  Di atas air peraturan membayang, hukum menjadi batu yang di lempar pada kebudayaan priyayi tempo dulu.  Aku bertanya, “Apa artinya kata-kata di hadapan  kendaraan lapis baja ?”   Kita lahir di zaman kepercayaan yang disemayamkan  Di sembah seperti Arca  Di yakini seperti im...