Posts

Showing posts from 2016

PUISI RINDU

Aku telah mengenalmu menghadapi sepi dan jalan penuh duri Karena rindu itu mencekik, dan yang tercekik saling memahami Anak panah yang kau tiup tak jelas mengarah pada siapa Madu yang kau tebar meracuni siapa saja Lukamu telah menjadi bara, menjelma api bagi yang mendekati Jika aku rindu, maka sejatinya sajak ini membisu dan tak menemukan makna menyusuri kemerdekaanmu Solo, 10-12-2016

NYANYIAN DIKAMAR REMANG-REMANG

Kipas angin berputar di kamar remang-remang Keringat menjadi kecut beradu dalam asmara Ya, nasib-nasib ditelanjangi tiap hari Dipeluk bergantian, diagauli berkali-kali Dan keringat menjadi lebih kecut dari atlit balap lari Haru biru kelabu Senyum genit palsu Jeritan tertahan kalung berlian Ketakutan ndimnfaatkan Apalah artinya menyesal ? ketika mulut sanak saudara kering menganga Apalah artinya menyerah ? ksaat melawan kau ditelanjangi pasrah Sudahkah putus asa melampaui segalanya ? Karena setelah menyesal dan menyerah ,waktu akan menuntutmu mendesah sebagai petanda Bergeliatlah sebagaimana mestinya sebab esok nasibmu ingin didengar Nusantara Wati.. Bicaralah dengan lantang bagaimana kisahmu saat menari di kantor Bupati Ceritakanlah saat mereka membanyol tentang reformasi dan kedua tangannya meremas payudaramu Kau dianggap alasan bagaimana   kehidupan bersama mesti dijaga, namun saat itu pula mereka secara berjama`ah memaksamu menyebut “iy...

CATATAN MAHASISWA

Fajar menyingsing bersama burung di pepohonan Aroma sungai kontras dengan sekitar, menyaksikan selokan mulai kotor dan semakin tersohor Lalat-lalat bergemuruh diatas tumpukan sisa-sisa pembuangan, lalu aktifitas dan ketidakwajaran hari-hari menjadi saksi   dan berujung menjadi alasan mengapa hari ini kita berkumpul dan mencari solusi ? Kau bertanya tentang barisan dan kepalan tangan Kau bertanya tentang niat yang sudah disepakati Pendidik bertanya : sejauh mana teori pembebasan kita kuasai ? dan nampak jelas akhirnya kita saling menuding persoalan kebenaran siapa yang pantas diperjuangkan. Ya, panji-panji mejulang menuju matahari Kita sama-sama meyakini bahwa kita utusan Dewa-Dewi Namun sayang kita ditendang dan memar dirahang adalah petanda kita terlalu sering orasi dan menyodorkan solusi Revolusi menjadi benteng terakhir, dan barikade kawat serta jeruji besi menjadi ruang praktek ilmu negosiasi Oh, ada yang ditunggangi dan menunggangi Ada wa...

DISEBRANG KEJADIAN

Aku mendengar suara burung mengganggu tidur siangku Menjerit seoalah dikejar sesuatu Aku mendengar pula suara menakutkan membangun sanubariku Burung yang murung Serangga mengapung Hanya beberapa langkah aku mengikuti suara-suara makhluk yang gelisah Apakah kau juga gelisah ? Dengan gagah gergaji memotong pohon untuk dijadikan rumah Sementara makhluk lain mengungsi pada ruang-ruang dalam hati Keajaiban apa ini ? Serangga hinggap ditembok menggantikan tugas cicak Burung-burung mengendus dijalanan terlihat seperti anjing pelacak Ulat pohon bergeliat bertemu cacing tanah mereka bersiasat Keajaiban apa ini ? Berhari-hari aku tak tenang Mereka datang bergentayangan Satu-persatu mereka bertanya padaku : “tentang apa yang dilkukan saudaraku pada tempat tinggal mereka , bencana dan petaka ini ulah siapa ?” Pohon-pohon tertidur Tanah-tanah miring tak teratur Sungai keruh airnya Gunung terbakar bulunya Laut hitam warnanya Manusia kehilangan nur...

GUYONAN HARI INI

Aku teringat guyonan klasik tentang hewan-hewan yang berkumpul dengan asik Mereka berbisik-bisik tentang siapa yang pantas menjadi penguasa hutan raya Aku berharap ini nyata Dimana setelahnya mereka datang pada kita Menuntut ingin merubah takdir menjadi manusia dan setan berupa hasrat serta kepentingan merasuki mereka hingga melakukan hal yang sama Sungguh keajaiban ini akan terjadi ? Lalu tak lama cerita tentang kebun sawit yang menjadikan Harimau dan Orang utan pencuri yang pelit Mereka tak mau berbagi sebab konstitusi tak berlaku bagi tanah yang panceklik Sungguh keajaiban ini kerap terjadi Lagi-lagi guyonan lama menghantui Di Desa saling tikam anatar petani dan pemilik tambang Di kota saling tipu anatara aparatur dan undang-undang yang berlaku Di langit Dewa-Dewa berbicara tentang revolusi sambal memakan daging para pendoa Di jalanan orang-orang sibuk menandai wilayah untuk berburu setiap hari Di gedung parlemen para pemimpin saling tuding dan berad...