Posts

Showing posts from 2019

Menunggu Ratu Adil di Pemakaman KPK

Image
“Di mana Jokowi hari ini ?” Pertanyaan itu mewakili pikiran saya ketika mendengar revisi UU KPK yang beberapa poin di sah kan pemerintah pusat. Wajar saja perhatian masyarakat sedang tajam pada pemenang Pilpres 2019 ini. Harapan publik benar-benar ada di pilihan dan sikap Jokowi, akankah beliau memberikan akses pelemahan KPK atau 'berani' menghentikan upaya pelemahan ini. Revisi ini mematahkan sendi-sendi juga otot komisi antirasuah sebab secara aturan dan konstitusi hanya Jokowi yang dapat menghentikannya. Poin-poin krusial dalam revisi UU tersebut benar-benar membuat lumpuh lembaga ini. Diantaranya, pegawai KPK akan menjadi aparatur sipil negara, bukan lagi entitas independen yang terpisah dari eksekutif. Dengan poin tersebut, akhirnya lembaga penjaga moral bangsa ini harus tunduk pada struktur birokrasi. Hak hidup KPK kini diombang ambing pemangku kebijakan yang akrab di sebut Dewan Perwakilan Rakyat. Ironis ! di saat rakyat dituntut untuk memperbaiki moral dan berkamp...

Tuntaskan Masalah Papua !

Image
Kejadian yang menyoroti kemanusiaan di tanah air kembali mencuat. Persekusi dan diskriminasi yang dialami mahasiswa Asal Papua di Kota Malang dan Surabaya lalu tak bisa dibela dan dibenarkan dengan cara apa pun. Proses hukum para pelaku harus terbuka dan seadil-adilnya, penanganan tegas tidak hanya untuk meredam kemarahan orang Papua tapi juga upaya menimbulkan efek jera. Di Indonesia konstitusi jelas 'membadani' hak dan kesetaraan semua warga negara tanpa terkecuali. Perbedaan suku, agama, ras dan identitas yang lain merupakan sebuah keniscayaan sebagai warga negara yang beragam. Aparat selaku alat negara seharusnya melindungi mahasiswa Papua ketika kejadian berlangsung, namun sayang jejak digital tak bisa dihapus. Dalam video yang beredar juga banyak kesaksian, aparat terkesan membiarkan peristiwa itu terjadi, hingga berimbas pada stabilitas keamanan beberapa kota di Papua. Lebih dari itu, beredar pula sebuah rekaman yang memperlihatkan aparat yang justru ikut meneriaki m...

Jangan Sampai Sia-sia Jendral !

Image
Pilpres 2019 telah mengukir sejarah bangsa, tensi tinggi yang diwariskan keduanya akan diingat dan di kenang oleh generasi selanjutnya. Banyak peran yang terlibat dalam kontestasi 5 tahunan ini, dipantik sejak pilpres 2014, isu agama atau politik identitas menjadi bumbu dalam perjalanan pertarungan Jokowi dan Prabowo. Masyarakat terbelah menjadi ras binatang yaitu Cebong VS Kampret. Deligimatisi lembaga pemerintah pun hangat dihebuskan oleh salah satu kubu, hasilnya adalah massa dari salah satu kubu terus saja menyuarakan ketidakpercayaan terhadap kinerja pemerintah yang sah. Jauh sebelum 17 April isu ini sudah menjadi “tren”, bahkan indikasi “makar” mulai tercium setelah pemilihan umum 2019. Kalimat “People Power” yang dilemparkan tokoh PAN ke publik menjadi legitimasi massa pendukung 02 untuk turun kejalan pasca terpilihnya Jokowi-Ma’ruf sebagai Presiden Republik Indonesia yang ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Mei lalu. Bagi Jokowi ini merupakan kesempatan t...

Jangan Samakan Kita dengan si Tengku ! Plis..

Image
Saya pasti akan berkata kasar, bahkan melemparkan sesuatu berwarna kuning ke wajahnya (mau truck,beko, Golkar atau Berkarya sekalian. Pokoknya kuning, bau juga boleh kok). Entah karena salah makan atau terlalu banyak ngopi pagi dengan berita hoax dari lingkungannya, anda saya nilai B.U ( beunang uteuk) apapun alasannya, entah isi ceramah atau jubahnya anda wajib merasakan R.K.O dari saya di ring smackdown ! Ya, kiranya itu yang ingin saya sampaikan pada yang terhormat Tengku Zulkarnain seandainya saya sudah tak sanggup lagi menahan emosi. Alhamdulilah saat menulis ini saya dalam keadaan hati yang sejuk seperti haiking ke gunung, dengan senyum lebar selayaknya santri berzakat senyuman. Tulisan ini adalah bentuk kasih sayang sesama manusia dan karena rasa hormat saya kepada Tuanku Zulkarnain. Saya hanya tak habis pikir dengan pemikirannya ketika selesai menyaksikan perdebatan beliau dengan Jumisih, Ketua Federasi Buruh Lintas Pabrik. Menyoal Pro-Kontra RUU Penghapusan Keke...

Ingin Begini, Ingin Begitu Nanti Dijerat Undang-Undang Loh

Image
Rasanya hidup di negeri tercinta ini memang sudah diatur sedemikian rupa, bener gak ? ayo coba sebutkan apa yang tak diatur oleh UU (Undang-undang). Kalo di runut dan di catat, mungkin kertas catatan itu bisa menutupi seluruh pulau Jawa, macam sampah plastik. Tapi yang uniknya UU   di negeri ini selalu mengatur hal-hal yang berkaitan dengan kebiasaan, atau bawan sejak lahir, alamiah, naluriah atau apalah itu namanya. Selalu saja mengundang kontroversi, atau bisa jadi kontroversi itu adalah instrumen dari pengesahan sebuah undang-undang? ya, wajar sih kalo memang selalu gaduh, wong   yang bikinnya aja hobby kan bikin gaduh. Ga percaya coba tanya Fadli Zhon dan Fahri Hamzah. Mulai dari bangun tidur sampai mau mandi pun sudah diatur oleh undang. Kalo ga percaya boleh deh di ulik, UU mana saja yang mengatur hal-hal yang pribadi banget, sangat banyak. Apalagi jaman Orba, ngorok aja bisa diinjek sepatu ceko. Kalo kalian bisa nemu, ana yakin antum semua bakal lolos Test ...

JANGAN JADI AKTIVIS JADI-JADIAN

Siapa yang pengen, bercita-cita atau sekarang lagi menjalani karier sebagai Aktivis ? Pasti banyak ya, apalagi di kalangan mahasiswa dengan segala pengetahuan dan keberpihakannya. Wajar sih, pasalnya beberapa tahun belakangan, Aktivisme dianggap sebagai gaya hidup, kemapanan baru, dan jalan menuju sukses. Dengan berbagai polemik klaim pergerakannya, terkadang keberpihakan aktivis pun selalu dipertanyakan, kalo kata Bung Rendra mah, ”niat baik anda untuk siapa ?” dalam Sajak Pertemuan Mahasiswa. Jadi izinkan saya sedikit memilah mana aktivis yang mampu diandalkan di tengah persoalan yang jadi Pekerjaan Rumah Ibu Pertiwi. Diakui atau tidak Negeri ini sangat menyenangkan sekali loh, pasca Reformasi semua orang bebas bicara, yang dibicarakan pun boleh apa saja. Negara menjaga hak demokrasi setiap individunya (katanya) Tentu negara tak mau mengulang kesalahannya (mereun) jika sekali saja melarang, negara tentu akan digoyang habis-habisan. Jadi di goyang bukan hanya di ranjang yah, Wik....