KARINDING ALAT MUSIK TRADISIONAL YANG MELEGENDA


                                      
" Jangan pernah melupakan sejarah " mungkin itu salah satu potongan kalimat yang di ucapkan Sang Proklamator Ir.Soekarno buat generasi sekarang guys , nah begitupun sama dengan alat musik yang satu ini . Alat musik yang satu ini simple , ga ribet bawanya , memainkanya gampang (keliatanya hehehe) namun memiliki makna yang mendalam banget guys . Yap, bener namanya Karinding , nah untuk warga Jawa Barat jelas sekali guys wajib tau tentang alat musik ini dan jangan anggap alat musik ini ketinggalan jaman guys .

Karinding konon alat musik yang telah digunakan karuhun Sunda sejak dahulu kala guys .Alat musik yang sederhana dan simple ini di buat  dari pelepah aren atau bambu berukuran 20 x 1 cm . Terus karinding ini guys dibuat menjadi tiga bagian yaitu bagian tempat memegang karinding (pancepengan), jarum tempat keluarnya nada (disebut ) ,cecet ucing atau ekor kucing serta pembatas jarumnya, dan
bagian ujung yang disebut panenggeul (pemukul) gitu guyss .

Nah kalo pengen tau cara maenin ini alat musik mudah-mudah susah sih guys , gini nih  klo bagian panenggeul ditabuh, maka bagian jarum akan bergetar dan ketika dirapatkan ke rongga mulut, maka akan menghasilkan bunyi yang khas. Ini juga penting guys Bunyi tersebut bisa diatur tergantung bentuk rongga mulut, kedalaman resonansi, tutup buka kerongkongan, atau hembusan dan tarikan
napas guys .

Selain itu younger's karinding tuh bisa membedakan atau menggambarkan karakter sipemakai guys , soalnya jenis bahan dan jenis disain karinding tuh menunjukan perbedaan usia, tempat, jenis kelamin pemakai, nah karinding yang menyerupai susuk sanggul dibuat untuk jenis kelamin  perempuan alias cewe ,sedang yang laki-laki menggunakan pelapah kawung dengan ukuran lebih pendek, agar bisa disimpan di tempat tembakau.

Ternyata eh ternyata karinding dikenal bukan hanya di Jawa Barat saja di kawasan lain di Indonesia karinding juga terkenal hanya beda penyebutan saja rinding (Yogyakarta), genggong (Bali), dunga (Sulawesi), karindang (Kalimantan) kereen kan guys !

Untuk saat ini nih guys perkembangan karinding di Kota Bandung cuku ramai sekali ini tuh di mulai di daerah Parakan Muncang guys . Kalo di daerah Parakan Muncang akrab dengan nama  Entang Sumarna atau akrab disapa Abah
Entang, seorang musisi kacapi yang juga bisa membuat karinding di kawasan Manabaya, Cimanggung, Parakan Muncang. Bah Entang akrab dengan karinding sejak masih
bocah guys beliau  menyebutkan, karinding di Manabaya selalu di mainkan dalam hajat hidup masyarakat Parakan Muncang, seperti
hajat buruan, hajat lebur, hingga dimainkan ketika ada gerhana matahari guys .

Dalam perkembanganya , karinding juga dimainkan sebagai sandi untuk berkomunkasi antara sesama para pejuang kemerdekaan (ckckc sudah tradisi hehehe ) nah ternyata karinding juga pernah dimainkan oleh Organisasi sparatis DI/TII dan aktivis Lekra di kawasan Parakan Muncang (ngerii bray ) .

Tahun 1990an itu bisa dikatakan menjadi tonggak kebangkitan alat musik karinding guys , pasalnya ada salah satu group calung Balebat dari Desa Sindang Pakuon yang tanpil di televisi nasional , nah dengan tampilnya group musik ini ternyata mampu memberikan dampak besar dan para seniman lain di Desa Sindang Pakuon mulai bergerak .

FALSAFAH "SABAR , SADAR , YAKIN " !

Nah guys seperti hal nya reformasi pasti selalu melibatkan seorang tokoh yang menjadi pionir perubahan , sama halnya dengan alat musik karinding guys dalam perkembangannya alat musik tradisional karinding mempunyai tokoh-tokoh yang bisa dikatakan menjadi penopang keberadaan alat musik ini guys . Salah satunya Entang Sumarna atau Bah Entang , nah beliau bersama kawanya Abah Agus dari Nagreg bersama sama membangun pelestarian karinding hingga akhirnya melahirkan falsafah Sabar, Sadar, Yakin yang kini dikenal luas. Bah
Entang dan Bah Agus sendiri menegaskan bahwa falsafah Sabar, Sadar, Yakin adalah sejauh yang bisa mereka pahami dalam karinding, bukan falsafah yang sifatnya total.

Dalam falsafah tersebut banyak makna dan jika younger's mencoba mendalami alat musik karinding ini jelas harus menemukan titik temu tentang pemaknaan kearifan lokal , falsah ini menekankan pentingnya pendalaman lebih jauh mengenai falsah itu sendi dan kearifan lok berdasarkan penuturan sepuh-sepuh yang sudah berhasil membangun peradaban tentang musik karinding guys . (Menghasilkan banyak ilmu ya ?)  

Disamping itu tokoh-tokoh saat ini yang juga ikut ambil andil dalam perkembangan dan pelestarian karinding adala Abah Olot , Apih Sada awi , Bob dan Gembok . Mereka berempat terkadang selalu bertemu untuk belajar karinding , sharing mengenai falsafah dalam sebuah forum yang sifatnya lebih cair . Selian itu merek jugalah yang meminta pada Bah Entang untuk mewariskan tradisi ini kepada para pemuda baik bagaimana cara pembuatan hingga memainkan serta memahami falsafah tentang alam musik tradisional yang melegenda ini . 


M Elgana Mubarokah
Tulisan ini pernah dimuat disalah satu majalah remaja Youngkru.com

Comments

Popular posts from this blog

KEMERDEKAAN ALA ADDY GEMBEL FORGOTTEN

MENEMUI BATAS

PUISI RINDU