ZIARAH SEPEREMPAT MALAM



Aku terjaga kala waktu pejamkan matanya
disudut gelap, kemungkinan bertanya
nilai apa yang dinanti manusia ?
Aku menghela nafas panjang
menyaksiakan bulan dan bintang,
menjadi senter kecil para petualang
Oh, jalan panjang menjulang di kediaman malam.

Tubuhku lunglai.
Nalarku menghempas, seketika saja nuraniku dihujam jarum jam.
Aku yang terbakar keinginan, diantara kenyataan yang menghampiri dan sulit dibicarakan.
Hidup adalah persoalan menghidupi
yang mati, tak mampu berdamai dengan sepi
tak mampu mengikuti alur diri menemukan kesejatian murni
Ah, itulah makna menerbangkan doa.

Bandung, 1-11-2016

Comments

Popular posts from this blog

KEMERDEKAAN ALA ADDY GEMBEL FORGOTTEN

MENEMUI BATAS

PUISI RINDU