Posts

Showing posts from October, 2016

Menjadi manusia

Sajak ini kutulis dalam pencarian kedigdayaan hidup manusia terletak pada kesetaraan, aku menyusuri relung diri, mengimani petanda yang menjadi api. Sebagai sebuah penantian panjang di ujung abad, jawaban-jawaban menunggu di ucapkan yang disembunyikan akan bersaksi dihadapan peristiwa, yang dibiarkan akan menghadang dan membias di cakrawala. Bagaimana aku bisa membaca gejala ini?  sementara kekasihku Khairani tak kunjung tiba di dalam kalbu atau ia sudah ada, namun menjelma aku? Bagaimana aku menawarkan ketenagan hati, sementara sajak ini mengajaku berdamai dengan diri membenahi jiwa, memembawa perjalanku menuju lembah, kemanusiaan namanya. Ketidakberdayaanku dihadapan kata-kata dan nyanyian para ulama, seolah menjadi jerat menjadi lukisan panjang penuh warna, menjadi musim tanpa petanda Aku dikurung sebagai manusia. Sajak ini menanti aku kantongi sebagai bekal dikemudian hari. Ia menjadi peta dalam dada, memberi ketenagan nurani meski bergejolak ia mampu...

Pekan olahraga siapa ?

Baru-baru ini bahkan masih sangat hangat diingatan, ditelinga juga dimata kita bahwa Provinsi Jawa Barat menggelar atau menjadi tuan rumah bagi sebuah pagelaran olahraga nasional (PON) yang ditujukan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Jelas ini adalah sebuah hajat negara, bukan hanya Jawa Barat saja, namun provinsi yang lain pun pernah dan akan disambangi oleh mega proyek negara. PON (Pekan Olahraga Nasional) dan PEPARNAS ( Pekan Paralimpik Nasional) berlangsung dari bulan September - Oktober 2016 di  Jawa Barat, hampir memakan waktu yang panjang, bila dilihat dari kesiapan seluruh penyelenggara yang terlibat di kegiatan olahraga terbesar se-Indonesia ini. Bukan hanya menghabiskan dana namun juga menghabiskan banyak energi yang ada di Jawa Barat, baik SDM atau pun SDA, mengapa demikian?  Ya, kita tahu sendiri dari pemberitaan yang tersebar luas di seluruh antero tanah air mengenai pagelaran hajat negara ini, diterapkannya sistem  online , yang dimaksudkan untuk...

KRISIS DEMOKRASI MESTI JADI ISU HANGAT DAPUR REDAKSI

Akhir-akhir ini media sosial ramai membicarakan kebebasan berbicara sebagai warga Negara, baik secara personal dan kelompok yang dituliskan melalui sebuah opini, artikel, surat pembaca, puisi dll bahkan pula ada yang melakukan itu semua dengan upaya-upaya visualisasi gambar yang berisi sebuah ajakan untukmelakukan kegiatan protes atas apa yang terjadi pada pemilik akun-akun media sosial tersebut baik secara personal ataupun kelompok, itu semua jelas terpampang dalam perut perwajahan LINE, INSTAGRAM, PATH, TWITTER, FACEBOOK. Luapan yang tertulis dalam media sosial beragam betuknya serta bobot isinya, dari mulai upaya pembebasan salah satu pulau penghasil emas terbanyak di dunia yang ada di Indonesia, pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia yang dikaitkan dengan sejarah kelam bangsa ini,   kekerasan yang beridiologi agama, pergauan bebas, organisasi yang dilarang dikampusnya, keluhan terhadap public feagure , sejarah bangsa Indonesia, serta kebobokrokan pejabat sampai pen...