SERIBU TANYA



Seribu tanya dalam kesaksian
berlomba dan menyapa dalam tulisan.
Sementara dua orang gelandangan duduk disebelah perlawanan.
Mereka merekam tanpa pengetahuan, apalagi nilai kesadaran.


Seribu tanya dalam kesaksian
Laut tak membelah tanpa musa, begitu pula airmata, mengalir atas peristiwa.

Rumus merdeka adalah jatuh cinta terhadap sesama.
Meski petir lebih cepat dari kata-kata,
daya dan upaya mesti seimbang bagi kehidupan.


Seribu tanya dalam penglihatan
sarjana yang sibuk dengan lamunan dan membiarkan pertanyaan berdesakan di jalan.

Tanpa alasan hukum ditulis diatas air
moral di umbar diatas mimbar.
Mencari jawaban ditumpukan bunga pemakaman
Yang di pelacuran mogok dengan skala lebih besar
Yang kelaparan hampir berubah jadi bajingan.


Mesti ada yang dicari, ketika belajar mengompori
Mesti ada yang dikejar, ketika mencoba jadi akar.

Ribuan bahkan lebih jumlahnya kesaksian tanpa pedoman, tanpa diarahkan, cenderung dipaksakan.
Sementara tradisi hidup terhina termanggu dibawah bendera revolusi.

Aku bertanya di saat menjadi penyaksi, dalam jangka waktu panjang puisi ini di preteli.
Bahwa daya hidup mesti menghasilkan kehidupan, tak perlu melihat dasar manusia.
hidup berdampingan tak perlu jadi angan-angan.


Bandung, 28-08-2016
#merdekalahkemerdekaan

Comments

Popular posts from this blog

KEMERDEKAAN ALA ADDY GEMBEL FORGOTTEN

MENEMUI BATAS

PUISI RINDU