DI MATA PUISI
Di mata puisi 
Di relung hatinya Mata tak boleh tidur
Api harus menyala
Dan kata harus tetap terjaga.
Bayang yang mana mencerminkan kita?
Sementara di ujung pandang bait-bait menyandang gelar.
Keadaan merangkap ketabahan.
Kotoran hinggap ditulisan
Siapa menulis apa?
Beberapa kerinduan saat purnama berak diatas derita,
Dan sepasang kekasih bercumbu dekat danau mayat.
Di mata puisi
Catatan harian tertidur pulas,
Dibelai rumus-rumus,
Melihat seni dengan sosok tampan nan rupawan.
Mataku tak bisa diam,
Mulutku ikut bergeming,
Puisiku mesti jadi aturan atau apalah artinya cinta selain dari keadaan.
Aku tak bisa mengunci telinga.
Dalam puisi hati berkata,
Dari puisi mata terilhami,
Perkara gaib memeluk waktu
Menjawab bisu
Merawat benak dan berpesan khasiat.
Di mata puisi jangan ada air mata
Selain pemeliharaan kata
Dan rasa pada seburuk-buruknya kenyataan.
Bandung, 16-07-2016
Comments
Post a Comment