CATATAN YANG POTONG
Ketika
aku tulis sajak ini.
Aku terperangkap keadaan. Sesuatu bergerak atas keinginannya.
Bukan karena keberadaan manusia sebagai makhluk mulia.
Aku harus meneruskan hidup.
Meski sanksi menyertai.
Aku harus terus bernafas.
Meski dengus orang lain ku sumpal.
Aku harus terus membuka mata.
Terjaga, sebab disini lengah sedikit saja. Jatahku direbut serigala.
Ketika aku menulis sajak ini.
Logika serta hawa nafsu bernyanyi. Mengiring keinginan sebagai ruang kegelisahan.
Semakin hari, aku makin ngerti keadaanku.
Bahwa kemerdekaan tak perlu melalui jalan yang terjal dan berbatu.
02-06-2016
Comments
Post a Comment