CERUTU
Abad kelam mengganti wajahnya. 
Penuh senyum namun mengancam. Kami saat ini masih diam, tentu bukan tanpa perlawanan hanya saja kami belum sempat menjengukmu komandan.
Aku bicara padamu, tanpa perkenalan atau pelukan.
Terkadang kau tak nampak dalam pencarian, sebab hutan telah sembunyikan rimbanya.
Meski sulit bertemu, wajahmu menjelma lagu dan syair lawas, dalam asap cerutu matamu memandang tajam.
Aku mengucap salam komandan.
Musim gagal membunuhmu, siasat tak sanggup melihat wajahmu.
Kami begitu malu, sebab dunia pandai saat merayu.
Rumah-rumah diam tak berdoa, penghuninya lupa segala.
Kami begitu malu ditertawakan waktu.
Panjang janggutmu sepanjang perjuanganmu, langit masih biru terkadang haru mendengar kabarmu.
Masih saja kami lupa bahwa kau kekal di ingatan.
Dalam tubuh yang kedinginan, perut yang keroncongan, bangkai yang berserakan serta keuntungan atas pertumbuhan.
Kami takut namamu digantikan.
Perjuanganmu digadaikan, dan cintamu habis oleh uang.
Aku mengucap salam komandan..
Sambil membaca surat dari sahabatmu kiranya waktu harus berhenti memburu.
Aku mengucap salam komandan..
Kiranya usia adalah jawaban paling mutlak dan tak bisa di ganggu gugat.
Aku mengucap salam komandan..
Atas keinginan dan kenyataan yang mesti kau bicarakan.
-Selamat ulang tahun yang ke 90 Fidel Castro-
Bandung, 16-08-2016
#merdekalahkemerdekaan
Comments
Post a Comment