KEPADA PENGEMBARA

Inilah sajak ku 
membicarakan kesadaran tanpa tanda baca.
Berdzikir dikala gerhana
berpuisi disaat menghadapi sunyi.
Jika saja lubang palagan bersandar pada amarah, bumi dan langit kucabut akarnya.
Inilah sajak ku
menggembala dan berlomba-lomba, menyusuri rimba sambil mengasah belati tanpa tuan.
Persoalan berbicara dijalanan
kekosongan hidup kerap menempel di trotoar, cinta menutupi lubang matanya dengan kabut.
Inilah sajak ku
aku katakan sesungguhnya pada keadaan bahwa aku muak dengan penyesalan.

Bandung, 23-08-2016
#merdekalahkemerdekaan


Comments

Popular posts from this blog

KEMERDEKAAN ALA ADDY GEMBEL FORGOTTEN

MENEMUI BATAS

PUISI RINDU