BURUNG KENARI
Burung
kenari menyanyi kemudian terbang merakit pelangi. 
Mengulang pandangan menyulam keadaan. Burung kenari bersiul menengadah di atas dahan, menunggu yang akan datang, menanti petualangan hilang.
Ia mengeluh pada Tuhan: bersaksi pada sepi, berkaca dalam sunyi.
Malam ia rakit dalam sarang, bintang jatuh bukan lagi harapan.
Daun kering memeluk tubuhnya, bulu hangatkan airmata .
Burung kenari tak lagi mengenal pagi, suara sumbang karena kenangan.
Kini ia terkurung mengikhlaskan kenyataan.
Terbanglah kenariku, peluk lagi cakrawala.
Sampaikan pesan bahwa cinta berhasil menipu kita.
Terbanglah kenariku, sudah terlalu lama kau aku penjarakan.
Nyanyikan dengan lantang, bahwa mimpi menjadi ruang pertemuan.
Terbanglah kenariku hitung kembali bintang dan dekati purnama, jangan menangis karena tak guna airmata.
Majalaya, 17-08-2016
Comments
Post a Comment