PADAMU IBU
Bu,
malam ini kabar mengganggu tidurku.
Banyak hal tak bisa dirayu, termasuk keadaanku.Bu, aku mesti mengadu, mesti menangis seperti dulu.
Aku melihat tindakan tak ramah dengan alam.
Aku lupa memelukmu, tersungkur di kakimu.
Anakmu ini diperalat orang-orang.
Bertanya tentang sejarah, keadilan, cinta, tuhan dan keyakinan.
Apa aku tak diajarkan bu?
Di sini orang berbaris seperti semut, berteriak seperti gagak.
Mereka mencari aku atau ibu?
Katanya yang mereka cari berasal dari air susumu.
Selain itu mereka mencari pelangi yang lahir juga dari rahimmu.
Putih mencari keyakinan
Hitam dengan keaslian
Merah selalu berpikir keras
Hijau mengelabui dan memeras
Coklat diam tapi penuh pencitraan.
Bu, aku tulis sajak ini mengingat kau sedang berendam dalam kesedihan.
Kau Kehilangan mahkota, kehilangan kesejatian.
Maafkan aku ibu..
Suka duka jadi warna.
Airmata siapa mengalir kemana?
Bu, aku minta di jenguk, rindu ini menjadikanku harimau tanpa belang.
Menjadikanku gunung tanpa puncak.
Memaksakanku bermimpi tanpa mengenal tidur.
Bandung, 11-08-2016
#doaditanahlegenda
Comments
Post a Comment