KABAR DARI KOTA



Kita jatuh cinta pada kejenuhan kota.
Saling mengenal lewat bisikan.
Kau mengunci mulut dan perut, menahan haus serta nafsu.
Sementara aku memelukmu hanya lewat layar.


Kota semakin palsu, ramai namun ia menangis.
Tanpa daya, tanpa hasil maksimal.
Kau duduk di trotoar, sementara cinta lalu lalang.
Taman tanpa nama, keramaian tanpa makna.
Inilah kemajuan?


Duduk diantara lumut dan rumput sintesis, aku melihatmu memilih untuk pergi.
Diantara ribuan tawa kaulah yang bersedih menahun.
Kau yang mengandung populasi, kau yang menahan langit tak runtuh.
Aku menunggumu di rimba belantara.

Bandung,13-08-2016

#doaditanahlegenda

Comments

Popular posts from this blog

KEMERDEKAAN ALA ADDY GEMBEL FORGOTTEN

MENEMUI BATAS

PUISI RINDU